Sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa pendidikan nutrisi yang terfokus pada pengurangan konsumsi daging merah dan peningkatan konsumsi buah dan sayuran dapat mengurangi kambuhnya kanker payudara.
Penelitian tersebut dilaksanakan oleh Universitas Federal Santa Catarina di Brasil, di mana tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk pasien kanker payudaranya hanya 58,4 persen. Pada penelitian tersebut 18 pasien kanker payudara dididik selama 12 bulan pada nutrisi yang tepat. Sementara itu, kelompok kontrol yang terdiri dari 75 pasien tidak menerima pendidikan apapun.
Peneliti tujuan utama dari pendidikan gizi, termasuk jurnal makanan dan pertemuan rutin, adalah untuk mengurangi pasien konsumsi daging merah dan daging olahan, serta meningkatkan buahnya dan sayuran.
Daging merah dan daging olahan yang konon memiliki efek negatif pada pasien kanker, sementara buah-buahan dan sayuran efek antioksidan ‘telah terbukti membantu mengurangi efek agresif kemoterapi; dan tentunya terbukti pula dapat mengurangi risiko kambuhnya kanker.
Para pasien pada kelompok intervensi dikonsumsi 50 persen lebih sedikit daging merah dan olahan dari rekan-rekan mereka di kelompok kontrol. Dalam jangka waktu penelitian, pasien kelompok kontrol diperoleh berat badan dua kali lebih besar dan memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tiga kali lebih tinggi dibandingkan kelompok intervensi.
Meningkatnya berat badan dan konsumsi daging merah dan olahan keduanya telah dikaitkan dengan peningkatan stres oksidatif, yang telah terbukti mempengaruhi peningkatan kekambuhan kanker.
“Meskipun ukuran sampel kecil dan data dikumpulkan pada waktu yang berbeda, penelitian ini memberikan bukti bahwa wanita yang menjalani pengobatan kanker payudara mungkin mendapat manfaat dari pemantauan gizi langsung, individual dan rinci,” penulis utama Cecilia C. Schiavon, mengatakan dalam sebuah rilis berita.
Para peneliti mencatat bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk memverifikasi kesimpulan studi tersebut, seperti kelompok kecil dan tidak acak, tetapi temuan yang menjanjikan.