Sumber Antioksidan Untuk Mencegah Kanker
Penulis : Felisia
Source : https://sajiansedap.grid.id/
Radikal bebas merupakan bahan kimia aktif yang memiliki potensi untuk membahayakan sel. Radikal bebas ini terbentuk ketika atom atau molekul menerima atau melepaskan elektron sehingga menjadi tidak stabil. Pada konsentrasi yang tinggi, radikal bebas dapat memberi bahaya yang merusak berbagai komponen sel, termasuk DNA, protein, dan membran sel. Kerusakan-kerusakan ini kemudian dapat meningkatkan risiko kanker dan kondisi kesehatan lainnya (National Cancer Institute, 2017).
Di sisi lain, antioksidan merupakan bahan kimia yang dapat berinteraksi untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah bahaya bagi tubuh. Sebenarnya, tubuh secara alami dapat membuat antioksidan endogen. Namun, antioksidan endogen ini belum cukup dan tubuh masih memerlukan antioksidan dari luar (antioksidan eksogen). Antioksidan eksogen ini perlu didapatkan dari makanan sehari-hari, terutama buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Selain makanan utuh, suplemen diet juga dapat menjadi sumber antioksidan.
Berikut adalah beberapa komponen yang kaya akan antioksidan:
- Vitamin C (Asam askorbat)
Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk vitamin C adalah 75-90 mg untuk orang dewasa. Vitamin C ini akan bereaksi dengan radikal bebas dalam cairan sel dan pada sistem peredaran darah. Dengan demikian, risiko terhadap kerusakan DNA, protein, dan membran sel akan menurun sehingga risiko kanker juga menurun. Penelitian menunjukkan bahwa asam askorbat bekerja efisien melawan superoksida, hidrogen peroksida, hipoklorit, radikal hidroksil, radikal peroxyl, dan oksigen tunggal bebas (Sies, 1995). Vitamin C dapat ditemukan pada sayur-sayuran dan buah-buahan, terutama pada makanan berwarna merah, oranye, dan kekuningan.
- Beta carotene (provitamin A)
Beta karoten dapat meningkatkan sel darah putih untuk imunitas tubuh sebagai perlindungan dari radikal bebas yang membahayakan sel. Beta karoten dapat diperoleh dari sayuran hijau, kuning, dan oranye, seperti wortel, labu, ubi jalar, dan bayam. Pengonsumsian makanan yang mengandung beta karoten juga ditemukan bermanfaat untuk para pasien kanker (Stanford Medicine Center, 2021;Velez-Alvarez, 2020)
- Vitamin E
Rendahnya tingkat vitamin E pada seseorang berkaitan dengan risiko yang lebih tinggi dari berbagai tipe kanker. Vitamin E memiliki potensi untuk memberi perlindungan terhadap kanker prostat dengan menghambat pembentukan tumor, terutama pada kelompok dengan faktor risiko tinggi seperti pria usia > 55 tahun. AKG untuk vitamin E adalah 50 IU per harinya. Kecukupan vitamin E ini dapat diperoleh dari kacang-kacangan dan biji-bijian (Stanford Medicine Center, 2021; Yang, et al., 2020).
- Vitamin D
Penelitian tentang vitamin D sebagai antioksidan membran untuk mencegah kanker sedang banyak dilakukan akhir-akhir ini. Vitamin D dapat memediasi perlindungan DNA terhadap radikal bebas serta regulasi perbaikan DNA. AKG untuk vitamin D adalah 400-600 IU untuk orang dewasa dan sumbernya dapat diperoleh terutama dari ikan,produk susu, telur, dan sinar matahari.
Referensi:
- National Cancer Institute. 2017. Antioxidants and Cancer Prevention. National Institutes of Health. Cited from https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/diet/antioxidants-fact-sheet
- Sies, H. and Stahl, W., 1995. Vitamins E and C, beta-carotene, and other carotenoids as antioxidants. The American journal of clinical nutrition, 62(6), pp.1315S-1321S.
- Stanford Medicine Cancer Center. 2021. Nutrition Services for Cancer Patients. Stanford Medicine. Cited from https://stanfordhealthcare.org/medical-clinics/cancer-nutrition-services.html#about
- Velez-Alvarez, G.S., Sánchez-Santana, S.R. and Itzel, L., 2020. CHEMICAL-QUANTUM ANALYSIS OF BETA-CAROTENE AS ANTIOXIDANT FOR THE PREVENTION OF CANCER.
- Yang, C.S., Luo, P., Zeng, Z., Wang, H., Malafa, M. and Suh, N., 2020. Vitamin E and cancer prevention: Studies with different forms of tocopherols and tocotrienols. Molecular carcinogenesis, 59(4), pp.365-389.