Promosi Kesehatan dan Penyuluhan: Siapa Takut?!

Selama ini, telah menjadi momok bagi para mahasiswa (termasuk pula bagi para anggota Kompak) dalam hal melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat. Seringkali berbagai masalah dari dalam diri penyuluh muncul, seperti merasa malu, tidak percaya diri, merasa belum siap, dan masih banyak lagi. Padalah sebenarnya menyuluh bukanlah suatu hal yang amat sangat sulit. Namun untuk melakukannya dengan penuh percaya diri memang dibutuhkan sebuah pemahaman dan persiapan yang matang.

Apa sih promosi kesehatan dan penyuluhan?

Promosi kesehatan (health promotion) adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar menghentikan perilaku beresiko tinggi dan menggantikannya dengan perilaku yang aman atau pelaing tidak beresiko rendah. Program Promosi Kesehatan tidak dirancang ”di belakang meja”. Supaya efektif, program harus dirancang berdasarkan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat sasaran setempat.

Penyuluhan (counseling) kesehatan adalah bagian dari pendidikan kesehatan yang merupakan suatu proses penyampaian satu pesan atau informasi dari penyuluh kepada sasaran penyuluhan. Tujuannya adalah memberikan nasehat atau pandangan untuk seseorang menentukan suatu keputusan/perubahan perilaku.

Hmm, kalau begitu, apa saja yang perlu disiapkan untuk melakukan promosi kesehatan dan penyuluhan?

Banyak hal yang perlu dilakukan penyuluh dalam mempersiapkan sebuah penyuluhan:

1. Mengenali potensi diri

Seringkali dalam melakukan penyuluhan seorang penyuluh lupa apa potensinya. Padahal dalam melakukan penyuluhan masyarakat selalu melihat siapa yang melakukan penyuluhan. Misalnya, seorang anggota kompak punya potensi untuk melakukan penyuluhan tentang kanker. Ketidaksesuaian potensi dengan materi yang akan disampaikan nantinya sering menimbulkan rasa tidak percaya diri ataupun hilangnya minat sasaran. Mengenali potensi diri juga penting untuk melihat siapa saja yang mendukung upaya kita misalnya apakah ada organisasi atau pihak lain yang mendukung dan alat-alat apa saja yang kita punya dan mampu dibuat.

2. Menentukan materi apa yang akan diberikan

Materi yang akan diberikan ditentukan dari tema yang diambil oleh organisasi ataupun penyuluh sendiri. Menentukan materi sangatlah penting untuk mengetahui seberapa jauh kita harus mencari sumber dan menjelaskannya ke pada sasaran kita. Istilahnya kita membuat term of references (TOR).

3. Menentukan & mengenali sasaran penyuluhan

Menentukan & mengenali sasaran penyuluhan adalah hal terpenting berikutnya. Banyak penyuluhan yang dilakukan sering melupakan poin ini. Sasaran ditentukan agar materi yang kita sampaikan sesuai dengan umur, tingkat pendidikan, budaya, dan hal-hal lainnya. Selain menentukan seorang penyuluh harus mengenali sasarannya karena hal ini akan berpengaruh besar pada keefektifan penyuluhan tersebut. Mengenal sasaran bukan hanya soal mengenai personal yang akan mengikuti penyuluhan tetapi juga medan atau tempat dimana penyuluhan itu dilakukan (misalkan: apakah ada listrik atau tidak).

4. Menentukan metode yang akan digunakan

Poin keempat adalah memilih metode. Tetapi sebelumnya untuk menentukan metode yang ingin digunakan maka seorang penyuluh harus memahami tentang dale’s cone experience. Dale’s cone experience merupakan kerucut yang dibuat oleh Edgar Dale untuk menunjukkan hubungan antara metode yang digunakan dengan seberapa banyak informasi yang akan diserap serta apa yang akan dipelajari.

dale cone

Gambar 1. Dale’s Cone (dengan perubahan)

Pemilihan metode nantinya sangat tergantung pada learning outcome yang kita harapkan misalnya apabila kita ingin membuat sasaran bisa mendemonstrasikan sesuatu dengan baik maka penyuluh tersebut harus minimal meperlihatkan contoh atau video. Jika empat hal diatas sudah diketahui maka seorang penyuluh tidak perlu lagi merasa tidak percaya diri untuk melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan!