Punya Tahi Lalat? Waspada kanker kulit!

Fakta Kanker Kulit

Edisi Awal September 2019

STAFF PENELITIAN KOMPAK FK UNUD

Melanoma merupakan salah satu kanker kulit yang memiliki angka kejadian sebesar 351.880 kasus di seluruh dunia pada tahun 2015.1 Di Amerika, angka kejadian melanoma meningkat dengan cepat dibandingkan jenis kanker lainnya yaitu sebanyak 60.000 kasus baru tiap tahunnya.2 Dengan pertumbuhan kanker yang semakin pesat, maka kita harus mengenali tanda awalnya pada diri sendiri.

Salah satu faktor risiko melanoma adalah bentuk yang tidak normal dari tahi lalat. Tahi lalat merupakan bintik yang berwarna pada bagian tubuh seseorang. Pada beberapa orang, tahi lalat dianggap suatu hal yang unik dan dapat membedakan seseorang dengan yang lainnya. Namun, tahi lalat perlu diwaspadai bila memiliki gejala-gejala tertentu.

 

Kita bisa mengingat tandanya dengan ABCDE. Apa itu ABCDE?

  • Asymmetric – Adanya perubahan bentuk yang tidak simetris. Separuh sisinya tidak sama ukurannya dengan sisi yang lain
  • Border irregularity – Pada melanoma, bagian pinggir tahi lalat umumnya tidak beraturan seperti bergigi atau memiliki banyak lekukan. Sedangkan pada tahi lalat yang normal cenderung memiliki batas yang lebih rata dan lebih halus
  • Color changes – Adanya perubahan warna yang tidak rata dari tahi lalat. Pada kasus melanoma terdapat perubahan warna pada tahi lalat seperti berwarna kecoklatan, hitam bahkan putih. Untuk beberapa kasus lainnya, warna merah atau biru nampak pada tahi lalat.
  • Diameter greater than ¼ inch (6 millimeters) – Adanya perubahan ukuran dari tahi lalat. Pada umumnya melanoma berukuran lebih besar dari tahi lalat pada umumnya, yaitu 6 milimeter atau sebesar penghapus pensil
  • Evolving – Tahi lalat yang mengalami perkembangan pada ukuran, warna, peningkatan jumlah bintik pada kulit, atau pun menimbulkan gejala baru, seperti gatal, mengeluarkan darah, dan nanah dari waktu ke waktu, dapat menjadi suatu tanda dari melanoma.

Jika kalian menemukan tanda-tanda pada tahi lalat seperti di atas, maka hubungi dokter untuk diperiksa, agar dapat diberikan penanganan yang tepat. Melanoma dapat diobati dan didiagnosis sedini mungkin dengan mulai menyadari gejala-gejala awalnya.

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Karimkhani C, Green AC, Nijsten T, Weinstock MA, Dellavalle RP, Naghavi M, Fitzmaurice C. The global burden of melanoma: results from the Global Burden of Disease Study 2015. British Journal of Dermatology.2017;177. 134-140.
  2. Kyrgidis A. Cutaneous Melanoma: A Pocket Guide for Diagnosis and Management. Greece; 2017.1-9.

Irish Cancer Society. Symptoms and diagnosis of melanoma [online] Irish Cancer Society. Available at: https://www.cancer.ie/cancer-information/melanoma/symptoms-and-diagnosis#sthash.yy61vdVe.dpbs